Jumat, 04 Agustus 2017

Mencegah Aksi Deface


MENCEGAH AKSI DEFACE


Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya tentang Deface, setalah kita menngetahui tentang deface dan bahaya yang di timbulkan. Maka, kita juga harus mengetahui cara mencegah aksi para defacer ini untuk mengamankan situs atau website yang kita punya.
Bagaimana caranya ?
Mungkin akan terlihat rumit untuk pencegahannya
 Langsung saja kita simak artikel berikut ini

MENGAPA WEBSITE KITA BISA DI DEFACE?
Beberapa hal yang membuat website/blog yang kita kelolah bisa dideface
§  Penggunaan free CMS dan opensource tanpa adanya modification. Dalam penggunaan free CMS sebaiknya kita memodifikasi konfigurasinya, bisa dengan melakukan instalasi plugin untuk keamanan wordpress seperti wp firewall,login lock down,stealth login dan yang lainnya untuk keamanan website.

§   Tidak updatenya source atau tidak menggunakan versi terakhir dari CMS. Kebanyakan hal inilah yang menjadi sebab website mudah dideface. Maka untuk pengguna blog atau website sangat disarankan untuk melakukan update pada blog atau website yang anda miliki

§  Tidak adanya pemahaman tentang sourcecode.

§  Jarang melakukan pengecekan terhadap security update..

§  Kurangnya security awareness dari masing-masing personel webmaster & administrator.



CARA MENCEGAH AKSI DEFACE
Untuk menangulangi hal ini, maka sebagai administrator website/blog hendaknya juga kita mengikuti memperhatikan hal-hal berikut ini :

§  Wajib untuk mengikuti perkembangan source dari source website yang digunakan, backuplah website dan database sebelum dilakukan update.

§  Wajib untuk memeriksa perubahan folder, file, database dan source terakhir dari website.

§  Pelajarilah lebih dalam mengenai dasar-dasar hacking dan antisipasinya (RFI, LFI, CSRF, SQL Injection, XSS, Exploit, Dsb) karena artikel ini sudah banyak bertebaran di Internet.

§  Sering-seringlah berdiskusi di forum dan milist yang berkaitan dengan perangkat serta aplikasi yang mensupport website anda, baik dari sisi operating system, tempat hosting, bugtrack milist, developer milist, dsb.

§  Hardening website dan source wajib dilakukan, misalkan jangan menggunakan “default configuration”, aturlah sedemikian rupa “configuration website” dengan memperhatikan: permission, access level, indexing, database connection, database configuration, password dan user management.

§  Gunakanlah tambahan plugin / component yang tepat, sehingga dapat meminimalisasi terjadinya kegiatan defacing dari thirdparty. Pastikan hasil review & ranking plugin bereputasi baik dan sudah di verified oleh penyedia CMS yang bersangkutan.

§  Lakukanlah penetration testing terhadap website, baik secara lokal maupun langsung di website. Banyak tools penetration testing yang bisa digunakan: Nexus, Acunetix, dsb. Tapi yang paling bagus dan lebih cepat adalah, copy source dan database website, Install di local computer, kemudian lakukanlah penetration testing. Updatelah website bila ditemukan vulnerability
.
§  Backdoor, baik (php, asp, perl, phyton) dikenali dengan baik oleh beberapa Antivirus, ada bisa cleaning dengan melakukan scanning terhadap source website secara local. Apabila tidak dikenali, terpaksa anda harus mencari secara manual.


Semoga Bermanfaat J


0 komentar:

Posting Komentar

Web Scraping

Apa itu Web Scraping ? Web scraping (panen web) adalah pengambilan sebuah dokumen semi-terstruktur dari in...